Merawat 2 Batita Dengan Jarak Usia 1 Tahun

Halo.. Asalamualaikum wr wb

Dah lama banget nih rasanya jadi kaum rebahan bin mageran di Blogger.

Tiga tahun lebih gak produktif bikin tulisan retjeh (emang dulu produktif yha? mhehe)

Kemageran ini bahkan sampai pada keputusan untuk hapus domain berbayar lhoo.. karena eman-eman blog nya nganggur gitu aja, tapi tiap tahun keluar tagihan

Nah sekarang ceritanya sih mau aktif lagi,

Niatnya mah begitu.

Alasannya kenapa, yaa banyak sih.. salah satunya yang paling penting adalah cuan.

Cuan cuan it's my life. 

Hehehe.

Kabar baiknya adalah Alhamdulillah sekarang saya sudah resmi menjadi mamak dengan dua anak.

Usia anak yang pertama (waktu saya nulis ini) 2 tahun 10 bulan, dan yang kedua 1 tahun 6 bulan. 

Jarak usia keduanya cuma 1 tahun 4 bulan aja.

Dan dua-duanya laki-laki.

Yah cukup dibayangkan saja kehebohannya merawat dua batita & serba-serbi kegiatan ibu rumah tangganya sendirian.

Sen-di-ri-an.

Yaa.. kalau suami saya lagi gak dirumah aja sebenernya. Ehehe.

Setelah berhenti kerja hampir satu tahun yang lalu, saya dan suami memutuskan untuk pindah ke rumah sendiri.

Seonggok (halah) rumah kecil yang lokasinya di pinggiran Bandung, malah lebih jauh dari itu. 

Pe-lo-sok wes pokoknya.

Lanjut..

Waktu itu usia anak yang kedua masih 8 bulan, masih gendongan sana sini. 

Kakaknya baru saja ulang tahun yang ke 2, belum mandiri juga, pula awal-awal sering tantrum nangis kejer sampe beberapa tetangga berdatangan.

Kalo diinget lagi, Itu jadi masa paling sulit saya selama menjadi seorang mamak sejauh ini, karena dulu-nya pekerjaan merawat 2 batita lutchuu nan "menggemaskan" ini jadi tanggung jawab rame-rame, bahkan para tetangga pun ikut kontribusi.

Jadi singkatnya mah adaptasinya double ngunu lho..

Yaa belajar merawat 2 batita pun hidup di lingkungan yang baru.

Tydaq mudah ternyata bunda-bunda :)

Tapi masa-masa (yang semoga paling) sulit itu udah terlewati.

Meski seringnya hari-hari dilalui dengan glundang glundung di rumah seharian.

Jarang sekali main ke rumah tetangga apalagi keluar ajak anak main ke taman, bahkan sekedar jajan ke warung pun juga enggak.

Kenapa?

Sudah tangtu mamaknya Mager. Hehehe.

Yhaaa.. perlu sedikit effort tambahan sih kalo mau kemana-mana dengan dua anak bayik.

Sekali dua kali aja lah bawa anak-anak ke taman 😁

Lalu waktu awal-awal pindahan, seringnya anak tetangga main di rumah reramean, kadang-kadang sampai sore.

Jadi gak perlu cape-cape ngintilin anak main diluar, pun Naba (anak yang pertama) belum punya ketertarikan main dengan "teman".

Jadi sewaktu teman-temannya main di rumah, Naba lebih asik nonton tv aja sambil gegoleran.

Gitu deh.

Semuanya jauh lebih mudah setelah Syam (anak yang kedua) beberapa bulan kebelakang sudah bisa jalan-jalan sendiri tanpa diawasi banget.

Jadi saya bisa leluasa kerjain kerjaan rumah tanpa harus gendong-gendong

(Karena itu sangat berat pemirsa 😂😅)

Prosesnya bisa dilewati terutama karena kerjasama yang baik dari anak-anak.

Mereka juga adaptasi banget lho, dari yang biasa banyak orang di rumah, bisa manja-manja ke Nenek-nya, bude-nya, sepupu2-nya waktu masih tinggal bareng.

Sekarang cuma bertiga aja kalau ayahnya lagi kerja.

Dan..

Boleh jadi juga karena karakter kedua anak ini yang menurut saya cenderung kalem-kalem gimanaaa gitu, gak terlalu mecicil sana-sini. 

Jadi memudahkan sekali buat mamak untuk mengawasinya. 😊

----------------

Alhamdulillah.

Kami sudah dititik ini (halah)

Susah-susah gampang untuk melaluinya (halah)

Tapi dari semua-semuanya.

Yang paling-paling hebat bukanlah kami orang tuanya,

Melainkan..

Anak-anak,

terutama Naba.

Diusia dini sudah jadi kakak, harus berbagi kasih sayang ibu & ayah, pula dipaksa untuk mandiri sebelum waktunya.

Mana mamaknya galak lagi :(((