Tahsin PusdiQu Al Lathiif (Bagian ke dua)

Saat ini saya sedang mengikuti kelas Tahsin yang diadakan oleh PusdiQu (Pusat Pendidikan Qur'an) Masjid Al Lathiif Bandung. Saya masuk dalam "santri" Tahsin PusdiQu angkatan ke enam, dan sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar selama kurang lebih tiga bulan (pada saat saya menulis postingan ini).




Apa itu Tahsin ?

"Belajar memperbaiki Al Qur'an mulai dari huruf, cara baca, makhroj huruf, dan sifat huruf sampai hukum tajwid"

Mempelajari ilmu tajwid hukumnya adalah fardhu kifayah atau kewajiban kolektif (dibebankan pada seluruh ummat), yaitu jika sudah banyak kaum muslimin yang mempelajari ilmu tajwid, maka itu sudah dianggap cukup.

Tetapi membaca Al Qur'an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid hukumnya fardhu 'ain atas setiap orang yang membacanya. - PusdiQu



Bagaimana cara mendaftar dan Kegiatan Belajar Mengajar nya?

Cara Mendaftar.

Tahsin di PusdiQu Al Lathiif di buka per angkatan (lima s.d enam bulan sekali).
Jam dan hari pendaftaran akan di infokan dibeberapa sosial media resmi PusdiQu.



Pada angkatan saya (dan sebelumnya) Pendaftaran dilakukan melalui aplikasi pesan Whatsapp. dengan Kuota untuk Ikhwan (Laki-laki) 450 orang dan Akhwat (Perempuan) 250 orang.

dan berdasar pengalaman saya ketika mendaftar, kuota akhwat sudah terpenuhi pada saat pendaftaran baru dibuka selama tiga menit dan ikhwan selama dua puluh menit.
seorang teman yang mengajak saya mengikuti kelas tahsin ini pun tidak mendapat kuota karena mendaftar pada menit ke empat, atau hanya selisih satu menit saja 😁


Ini menandakan sangat tingginya antusiasme pemuda muslim di Bandung untuk mempelajari lebih dalam mengenai Al Qur'an.

250 orang akhwat dan 450 orang ikhwan "santri" baru yang mendapatkan kuota ini di masukan dalam sebuah grup sesuai dengan angkatan dan gendernya.


Kemudian para "santri" tersebut diberikan jadwal untuk pengujian tes baca Al Qur'an, tes ini menggunakan mushaf Khat Madinah Utsmani (bukan menggunakan  mushaf standar Depag pada umumnya).

Dari hasil tes tersebut kami kembali dikelompokan dalam dua level berdasarkan kemampuan membacanya.
Level Pemula 1 dan Level Pemula 2. 
(Tes tersebut bukan untuk menentukan diterima atau tidaknya)
Saya?
Tentu, saya masuk dalam Level Pemula 1. Hehehe.


Dalam setiap Level baik 1 maupun 2, di bagi lagi menjadi beberapa kelompok kecil dengan jumlah maksimal dalam satu kelompoknya adalah 12 orang dan dibimbing oleh satu pengajar.
Pengelompokan ini berdasarkan hari dan jam yang kami pilih untuk kegiatan mengaji selama 16 pertemuan atau 4 bulan kedepan.


Pelaksanaan KBM.

Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung satu minggu sekali, selama satu setengah jam setiap pertemuannya.
Buku yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran adalah Buku Tahsin terbitan Pusdiqu Al Lathiif  (disesuaikan dengan Level yang dimiliki). 
Hasil pembelajaran tersebut kemudian diaplikasikan langsung dengan tilawah bersama surat-surat pendek dalam Juz 30, tentu saja menggunakan Mushaf Al Qur'an Khat Madinah Utsmani atau standar internasional.
(Bagi yang belum memiliki, untuk Level Pemula 1 sementara dapat menggunakan mushaf standar Depag Indonesia)

Menurut Ustadzah pembimbing, penggunaan mushaf Khat Madinah dilakukan agar ketika kami dapat berkesempatan untuk keluar Indonesia (Aamiin) kami bisa langsung menyesuaikan diri.

Setelah 8 pertemuan, diadakan Ujian Tengah Semester sebagai evaluasi pembelajaran yang telah dilalui selama kurang lebih dua bulan, selain juga tambahan nilai sebagai bahan pertimbangan untuk kami berhak atau tidaknya melanjutkan ke level selanjutnya.
UTS ini bersifat Lisan dan Tulisan.

Ada empat Level berjenjang yang ada di Pusdiqu.
Level Pemula 1, Level Pemula 2, Mahir 1 dan Mahir 2.









Komentar

  1. numpang promote ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus

Posting Komentar