Surat Untuk Indonesia

Apa kabar Indonesia? rumah pelbagai keberagaman Ras, Suku & Agama
Masihkah setegak tahun 45 ?
Dimana rakyatmu akur bergumul melawan "keterasingan" di negerinya sendiri tanpa berhitung soal-soal "identitas".
-Geliat dan hitungan yang seharusnya sama meski tidak lagi merasa asing-

Keberagaman yang jelaslah bukan begitu saja lahir tanpa latar belakang.
Nusantara-mu yang berpulau atau historis keterbukaanmu dahulu terhadap macam frasa soal "budaya luar".
yang kemudian menjelmakan Identitas. Golongan.
Berapa banyak Budaya, Kesenian, Adat atau Bahasa yang lahir dari satu saja rahim daerahmu?
-Daerah-daerah yang dipenggal lautan atau hanya berbatas nama-nama administratif itu-

Kekayaan Ragam yang malah kian di selimuti "perpecahan" karena mengartikan dangkal jurang-jurang perbedaan.

Padahal, Sila satu ideologi bangsamu masih sama. berisi KeEsaan Tuhan. yang barang tentu sesuai dengan masing-masing perspektif keimanan dan keyakinan, bukan berlandas satu atau dua golongan.
Sila tiga ideologi bangsamu juga sama tetapnya, Indonesia Bersatu meski memiliki banyak kemajemukan.

Mungkinkah karena penerapan sila-sila ideologi demokrasimu soal toleransi yang mencakup rasa harga-menghargai atau hormat-menghormati yang luput karena sering dilindas oleh suara-suara relatif mengenai "kebenaran"? 

-
Tegaklah terus Indonesia.
Tegak menebar paham soal kemajemukan-keberagaman-keberbagaian atau sinonim-sinonim lain, yang dicipta Tuhan bukan untuk "diseragamkan"




Salam.

#suratuntukfebruari2019
#pecandubuku