Menilik Dispusipda Jawa Barat, Perpustakaan Modern di Kota Bandung



Tulisan ini adalah tulisan kedua saya di awal pergantian tahun yang sudah memasuki hari ke 24 (lepas dari target menulis satu pekan sekali..hehe)  dengan sebuah resensi Novel berjudul "Pulang" milik Leila S. Chudori yang menjadi tulisan pertama di pembuka tahun 2019 ini.
Novel "Pulang" saya pinjam dari Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Barat yang terletak di di Jl. Kawaluyaan Indah II No.4 Soekarno Hatta Bandung (Sebelum pindah, beralamat di Jl. Soekarno Hatta No.629), sebuah perpustakaan milik pemerintah Jawa Barat yang memberikan berbagai layanan bagi mereka yang membutuhkan bahan bacaan secara "Gratis".
Geratiss! 


Tentang DISPUSIPDA

Perpustakaan Daerah di Jawa Barat ini semula bernama Perpustakaan Nasional Provinsi Jawa Barat dan kemudian beberapa kali mengalami perubahan nama setelah bergabung dengan Badan Kearsipan Daerah dan berganti nomenklatur dari Badan menjadi Dinas, sampai kini resmi bernama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda)

Tampak Seperti Pusat Perbelanjaan

Dikutip dari laman resmi Dispusipda Jabar
"Keberadaan perpustakaan adalah untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa serta sebagai sarana pembelajaran masyarakat sepanjang hayat, dengan misi mewujudkan pembudayaan masyarakat gemar membaca"

Yang langsung saya amini, Meski jujur saya pribadi sebetulnya membaca ketika punya "mood" untuk melakukannya saja.
Pencitraan. Hahaha


Waktu Operasional

Kunjungan saya kali ini adalah pada pekan kedua di awal tahun 2019 di hari Minggu.
Sejak 05 Januari 2019, Dispusipda membuka layanan baru pada perpustakaan umum dengan menambah hari minggu sebagai jam operasionalnya, yang tentu langsung mendapat beragam tanggapan positif.



Syarat Pendaftaran Keanggotaan

Sebelum masuk kami dipersilahkan untuk mengisi buku tamu digital pada sebuah anjungan yang terletak di pintu masuk utama, sisi selatan gedung. 
Terdapat dua pilihan yaitu Anggota dan Non Anggota, Anggota ialah pengunjung yang telah terdaftar dan memiliki kartu keanggotaan dengan nomor anggota yang tertera di kartu sebagai data isian ketika hendak mengisi buku tamu.

Bagi Non Anggota dapat mengisikan data diri, atau jika berminat mendaftar dapat menghubungi petugas di meja informasi, yang letaknya di  sisi kanan setelah pintu masuk.

Cukup dengan mempersiapkan fotokopi KTP dan foto berwarna 2x3 (bagi umum), dan tambahan fotokopi Kartu Mahasiswa (bagi mahasiswa).
Untuk pelajar membawa foto berwarna 2x3, fotokopi Kartu Pelajar, dan fotokopi KTP orang tua (Bapak/Ibu).
dan bagi Anak membawa foto berwana 2x3, Fotokopi KTP orang tua (Bapak/Ibu) dan Kartu Keluarga.

Setelah pengisian data di anjungan pendaftaran mandiri dan sesi foto selesai.
Kartu tanda Anggota tersebut dicetak dan langsung dapat digunakan untuk peminjaman.
Proses pendaftaran ini tidak dipungut biaya, alias gratis. 


Fasilitas

Lantai 1

Gedung perpustakaan ini memiliki empat tingkatan lantai, yang memiliki beberapa ruang publik yang diklasifikasikan berdasarkan golongan usia.
Lantai satu terdapat Ruang Baca Anak dan Keluarga, juga sebuah Hall of Fame "Panggung Inohong" yang merupakan museum sejarah lokal yang menampilkan beragam potret Pejabat, Tokoh maupun Seniman tersohor asal Jawa Barat.

Ruang Baca Anak dibuat menarik dengan menampilkan mural sebuah cerita legenda yang mengisi keseluruhan dinding pada ruang tersebut.
Ditambah dengan arena bermain seperti perosotan, membuat anak-anak (diharapkan) akan betah untuk berlama-lama disana. 

Terdapat fasilitas lift dan eskalator
Salah Satu Bagian Museum

Lantai 2

Naik kelantai dua, terdapat dua ruangan yang diperuntukan orang dewasa. Dewasa 1, dan Dewasa 2.
Jika berkunjung, saya lebih sering "nangkring" di ruang dewasa ini untuk mencari roman atau novel dan beberapa buku menarik lainnya, lain hal karena usia saya yang juga masuk dalam kategori tersebut. Hahaha 😅

Selain rak-rak buku yang berjajar, ruangan-ruangan publik ini juga dilengkapi seperangkat kursi dan meja yang dapat digunakan pengunjung untuk membaca atau sekedar laptop-an.
BI Corner

Lantai 3

Di lantai tiga diisi oleh ruang Referensi & Koran Majalah, yang didalamnya selain Koran dan Majalah juga terdapat dokumen-dokumen negara dalam rentang waktu yang cukup lama.
Oh ya, seluruh koleksi diruangan ini tidak dapat dipinjam, dapat di fotokopi bila perlu, tentu atas seizin petugas.
Foto ini saya ambil di tahun 2016
Foto ini saya ambil di tahun 2016
Ruangan lain di lantai tiga adalah Ruangan bagi para dedek-dedek remaja, bernama Ruang Remaja.
Selain Ruang Dewasa, biasanya saya turut mampir ke ruangan ini untuk berburu (siapa tahu ada) novel bagus yang nyempil di rak-raknya.

Lantai 4

Di Lantai empat atau Lantai terakhir ini terdapat Graha Pustaloka atau Aula Pertemuan,
biasanya digunakan sebagai ruang seminar, atau kegiatan kursus seperti Rumah Belajar.
Sisi Luar Graha Pustaloka
Graha Pustaloka - Kegiatan Rumah Belajar, Foto Diambil Tahun 2017

Halaman

Selain ruang publik yang berada di dalam gedung, terdapat juga satu spot untuk membaca buku sembari menikmati hembusan angin serta rumput dan dedaunan hijau yang berada di halaman Dispusipda, atau sekedar menjajal fasilitas internet gratis yang tersedia di hampir di setiap titik utamanya.







---

Selain fasilitas dan ruang-ruang publiknya yang sangat baik, perpustakaan daerah ini saya jadikan bahan tulisan karena lumayan banyak memberikan kesan bagi saya pribadi dari kanak-kanak hingga sekarang.
Seperti ketika kanak-kanak dulu, "pusda" saya jadikan tempat bermain bersama dengan saudara atau teman-teman di Sekolah Dasar karena kebetulan letaknya (Perpustakaan lama) yang tidak jauh dari rumah dinas tempat kami tinggal.

Setelah lulus SMP dan kemudian pindah ke rumah milik sendiri yang letaknya cukup jauh dari pusat kota, membuat kunjungan saya yang jarang-jarang ini menjadi berhenti sama sekali.
Dari masa ke masa
Satu hal yang membuat saya akhirnya kembali mengunjungi perpustakaan ini adalah karena panggilan wawancara sebagai Tenaga Pengelola Layanan Perpustakaan di pembuka tahun 2016, meski akhirnya tidak lolos seleksi. hiks'

Dan sempat juga mengikuti kegiatan kursus Rumah Belajar yang diselenggarakan Mapusta Jabar, meski hanya datang beberapa kali pertemuan dan kemudian menghilang. Hahaha


Sekian.

Komentar