Kulon Progo, The Jewel Of Java


Baru beberapa bulan yang lalu saya pulang ke Kulon Progo, Jogja. tepatnya di Desa Depok, Panjatan, untuk menghadiri pesta pernikahan sepupu saya dengan adat perkawinannya yang unik dalam hal penyajian makanan (menurut saya yang tidak tinggal di Jawa Tengah, khususnya Jogjakarta). Para tamu duduk di kursi yang mengitari beberapa meja bundar, atau meja yang berjajar rapi menghadap ke pelaminan. Sembari menikmati jalannya prosesi, tamu-tamu diberi sajian dengan makanan dan minuman yang diedarkan oleh para pramusaji ke meja tamu. Dengan sistem Unjukan, Sup, Dhaharan, Es dan Kundur (pulang).

Hari ini saya kembali lagi, kembali untuk memasak dengan kayu atau blarak (dahan pohon kelapa yang mengering) dan blusukan ke sawah atau pekarangan yang luas untuk sekedar memetik buah atau memberi pakan hewan ternak. 👧👧

 


Shaun the Sheep



Agenda kepasar tradisional pun tak luput saya lewatkan ketika pulang, sebagian besar pasar di Kulon Progo dibuka menurut siklus pasaran dalam budaya Jawa, yang dalam satu pekan terdiri dari 5 hari (Pahing, Pon, Wage, kliwon, legi). Dan pada hari kedua saya di sini, saya berkesempatan untuk mengunjungi pasar dengan pasaran Pon.
Harga sayur mayur di Pasar Pon murah-murah, bahkan sedikit tidak masuk akal menurut saya yang tinggal jauh dari Jogja. 
Di pedesaan, sumber bahan makanan yang berasal dari tumbuhan melimpah ruah dan lokasi pesawahan/ladang yang dekat dari rumah penduduk, sehingga tidak memerlukan biaya distribusi yang besar

Pasar Pon diambil dari Google Maps

Karena agenda pulang kampung ini adalah konspirasi (halah) untuk berpelesir *Pelesir dengan makna modern.
Maka pergi ke pantai ketika berada di Kulon Progo yang notabene berada pada pesisir pantai selatan ini adalah seperti wajib hukumnya.


Dari beberapa pantai yang ada, kami (saya, Bapak dan beberapa saudara) putuskan untuk ke Pantai Glagah yang berada di Desa Karangwuni, Kecamatan Temon, Kulon Progo. Sebuah pantai yang juga dijadikan pelabuhan perikanan.
Namun pelabuhan dengan nama Tanjung Adikarto yang dibangun sejak tahun 2004 ini tidak kunjung beroperasi karena kurang optimalnya break water atau pemecah ombak yang ada, mengingat laut pantai selatan memiliki gulungan ombak yang besar karena berbatasan langsung dengan laut lepas. 
Pemecah Ombak yang berjajar rapi di bibir pantai ini justru malah menarik wisatawan untuk datang, termasuk saya.









Selain Pantai, tempat yang juga menjadi icon wisata Kabupaten Kulon Progo adalah Waduk Sermo, spot terbaik untuk melihat Sunset ketika berada di ketinggian. Terletak di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo.


Sorenya, sepulang dari pantai kami kesana.
Menurut cerita Bapak, Waduk seluas 157ha ini dulunya adalah pemukiman penduduk dari beberapa desa yang oleh rezim orde baru seluruh warganya ditransmigrasikan keluar Pulau Jawa, sekitar tahun 1995 (ketika saya masih kinyis-kinyis tanpa dosa😂)

Selain tentunya untuk mengairi daerah Wates dan sekitarnya, waduk ini juga difungsikan sebagai wahana wisata air, yaitu dengan mengelilingi tepian waduk menggunakan perahu yang banyak disewakan.
 



Waduk Sermo juga dapat dilihat dari sisi lain, tepatnya dari Kalibiru atau Bukit Pethu. Dari Kalibiru kita dapat melihat Waduk Sermo secara keseluruhan, lengkap dengan lanskap panoramana perbukitan menoreh.

Foto Orang, Tahun lalu berlatar Waduk Sermo dalam http://heyyy24.blogspot.co.id/2015/07/hamemayu-hayuning-bawana-tata-pramana.html


Dalih pulang kampung ini pun mengantarkan kami sampai di Magelang, pada Candi Borobudur.
Kota Magelang merupakan batas wilayah dari Kabupaten Kulon Progo di sisi Utara. Dibutuhkan waktu satu setengah jam menempuh perjalanan menuju Candi Buddha ini.
   
 



Sedikit perjuangan untuk mencapai puncak stupa, selain anak tangganya yang lumayan banyak, kami pun harus menghalau teriknya matahari di langit-langit Kota Magelang. HOT!
 
 




Selain dapat berkumpul dengan sanak saudara, mengenal kebiasaan lain, cara hidup lain dan budaya yang lain, menurut saya keuntungan mudik adalah, dapat dipakai untuk dalih pelesiran, dalih jalan-jalan 😹😽 


berbahagialah mereka yang memiliki kampung halaman 😂

Komentar