Akhir pekan di Museum Sribaduga, Museum Geologi dan Museum Barli
Kota Bandung tidak hanya dikenal
sebagai surganya wisata alam, sentra industri fashion serta kulinernya yang
unik dan beragam, Bandung juga memiliki banyak destinasi wisata sejarah
memikat, salah satunya adalah museum.
Pada akhir pekan ini saya
berkesempatan mengunjungi beberapa museum yang dibuka pada hari libur/minggu, antara lain Museum Sri Baduga, Museum Geologi
dan Museum Barli.
Museum Sribaguda
Museum yang pertama saya kunjungi
bersama dengan kedua teman saya yang setengah ABG ini adalah Museum
Sribaduga, terletak di Jalan BKR No.185 (Persis diseberang Monumen Tegalega
Bandung)
Museum ini didirikan pada tanggal
5 Juni 1980 oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan
dan Kebudayan, berdiri sebagai cagar budaya dan perlindungan atas peninggalan
benda-benda bersejarah masa lalu.
Bangunan Museum Sribaduga terbagi
atas tiga tingkatan lantai yang menggambarkan perkembangan kebudayaan manusia (di Jawa
Barat pada khususnya) dalam setiap tingkatan lantainya.
Lantai satu berisi
koleksi-koleksi purbakala, seperti fosil hewan, batuan dan artefak-artefak
kuno.
Lantai dua, diisi koleksi-koleksi
yang menjelaskan kemajuan teknologi dalam kecakapan tulis-menulis seperti kitab
dan naskah-naskah kuno. Di tingkatan lantai ini pun digambarkan kemajuan teknologi
dalam kegiatan ngahuma atau
berladang.
Lantai tiga berisi koleksi
barang-barang kesenian sunda, dan benda-benda antik lainya seperti mata uang
kuno yang pernah beredar sebagai alat perdagangan, serta beberapa lukisan asli
karya pelukis-pelukis kenamaan Jawa Barat.
Sebagai wadah untuk melestarikan bukti-bukti
sejarah perkembangan kebudayaan tradisional di Jawa Barat, museum yang pernah
beberapa kali mengalami masa pemugaran ini sangat layak untuk dikunjungi karena memiliki koleksi benda bersejarah yang lengkap dan otentik.
Museum Geologi
Museum yang terletak di Jl Diponegoro
No.57 ini didirikan pertama kali pada tanggal 16 Mei 1928 oleh pemerintah
Hindia Belanda sebagai ruang analisa dan penyimpanan terhadap penemuan
materi-materi geologi seperti fosil, batuan dan mineral.
Saat ini Museum Geologi berada
dibawah perlindungan Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian ESDM
Badan Geologi.
Museum Geologi terdiri atas dua
tingkatan lantai, Lantai satu terbagi menjadi 3 ruang : Ruang Tengah, Ruang
Sayap Barat dan Ruang Sayap Timur.
Ruang Tengah berfungsi sebagai ruang orientasi, dan bilik pelayanan informasi
Ruang Tengah berfungsi sebagai ruang orientasi, dan bilik pelayanan informasi
Ruang
Sayap Barat (Ruang Sejarah Kehidupan) berisi fosil-fosil reptile bertulang
belakang berukuran besar, fosil tengkorak manusia purba, serta terdapat sejarah
perkembangan manusia menurut teori evolusi Darwin.
Ruang
Sayap timur (Ruang Geologi Indonesia) menggambarkan hipotesis terjadinya bumi didalam
sistem tata surya , berisi maket model gerakan lempeng kulit bumi aktif serta
terdapat beberapa jenis batuan mineral yang di display dengan sangat cantik.
Sama halnya dengan lantai satu,
lantai dua (ruang Geologi untuk Kehidupan Manusia) pun terbagi kedalam 3 ruang:
Ruang Tengah, Ruang Barat dan Ruang Timur.
Ruang
Tengah berfungsi sebagai aula, pada saat kami berkunjung kesana diruang tengah sedang dipamerkan beberapa
lukisan bertema alam.
Ruang
Barat berisi penyajian aspek-aspek positif dan negatif mengenai geologi terutama
mengenai kegunungapian, diruangan ini pengunjung juga dapat mencoba alat simulator
gempa.
Ruang
Timur berisi beragam jenis batuan dan sumber daya mineral yang berasal dari
beberapa daerah di Indonesia beserta penjelasan manfaat dan kegunaan mineral.
Selain kelengkapan dan tata letak koleksi yang
sangat baik, di museum ini diberikan panel-panel informasi yang lengkap
mengenai benda-benda yang dipertunjukan, sehingga memudahkan pengunjung dalam
pencarian informasi.
Bentuk gedung berjendela besar dan beratap tinggi
khas bangunan Belanda yang tetap dijaga keaslianya juga menambah daya tarik
dari museum yang tak pernah sepi pengunjung ini.
Museum Barli
Museum Barli didirikan pada tanggal 26 Oktober 1992
oleh Menparpostel sebagai apresiasi seni terhadap karya-karya dari salah satu pelukis terkemuka
di Bandung yaitu Barli Sasmitawinata.
Bangunan Museum ini terdiri dari tiga tingkatan
lantai, lantai dasar (Lantai Agung) dimanfaatkan untuk pendidikan, diskusi dan
pagelaran seni.
Lantai dua (Lantai Nakisbandiah) digunakan untuk
pameran lukisan. Dibagian sayap gedung, koridor melingkar ini dialihfungsikan
sebagai museum mainan (Toy’s Museum).
Di museum mainan pengunjung dapat menemukan berbagai macam jenis mainan dari
masa ke masa, namun lebih didominasi mainan-mainan yang berasal dari luar
negeri/ bukan mainan tradisional.
Lantai Tiga (Lantai Atikah) berisi koleksi pribadi
dan koleksi khusus Barli Sasmitawinata, sangat disayangkan ketika saya
berkunjung kesana, Lantai Tiga yang merupakan ruangan istimewa yang
menggambarkan kronologis hidup Barli, sedang direnovasi.
Yang menarik dari Museum Barli adalah bentuk
bangunannya yang unik, berbentuk lingkaran dengan atap segitiga di puncaknya,
ditambah jendela-jendela persegi di setiap keliling bangunan menambah kesan
artistik dari museum ini. Saat ini, Museum Barli tengah memfokuskan galerinya
sebagai ruang belajar seni bagi para pelajar, sebagai upaya pelestarian kesenian
dan budaya di Kota Bandung.
Selain sebagai tempat pelestarian
benda-benda bersejarah, museum dapat dijadikan sebagai wahana rekreasi
sekaligus edukasi yang sangat baik. Melihat kembali bagaimana perkembangan
budaya dan teknologi dari masa ke masa. Sebagai wujud rasa hormat dan kecintaan
kita terhadap Ilmu Pengetahuan dan Sejarah Bangsa Indonesia.
Ayo ke museum…
Tulisan ini juga dapat dilihat di http://seword.com/travel/akhir-pekan-di-museum-sribaduga-geologi-dan-barli/
Komentar
Posting Komentar