Moto Absurd - Biarlah, saya memang idealis

sebenarnya skripsi saya ini adalah ujian terberat saya pada tahun ini. betapa tidak, saya sempat dimaki-maki oleh dosen pembimbing saya. memang bukan hanya saya saja, beberapa teman saya yang juga telat memberikan "sadjen" pun diperlakukan hal yang sama. katanya saya sok pintar dengan mengambil judul dengan variabel banyak yang terlalu rumit, saya plagiat, pembangkang dan lain-lain. saya bukan sok pintar, saya hanya ingin meneliti dan mencoba.. bukankah itu tujuan utama dari sebuah penelitian?
saya pun jadi berfikiran, apakah dosen saya itu emoh untuk berdebat dengan dosen lain, jika katakanlah skripsi saya ini "salah"?
di tengah rasa galau dan kepedihan (tsaahh) saya pun bertemu dengan kaprodi kampus untuk sedikit berkonsultasi, beliau mengatakan bahwa skripsi saya valid dan sudah layak untuk diajukan sidang. lantas apa yang salah pada skripsi saya dimata Pak Dospem? apakah separah itu perbedaan pemahaman antar dosen dalam menilai hasil studi mahasiswa nya? sehingga dosen A mengatakan A dan dosen B mengatakan B.
setengah hati saya untuk mengurangi 3 variabel independen yang sudah saya kerjakan.
hingga saya lulus sidang dengan bantuan kaprodi untuk menyelesaikan permasalahan saya dengan Dosen Pembimbing. (big thank you for all your help, support and kindness, sir)


dan ini kutipan yang saya tulis di lembar moto, bukan sebenarnya moto. tapi entah mengapa saya begitu menyukai terhadap sosok yang menciptanya.


Komentar