Moko

Moko,

Tadi malam, kami bertarung melawan dingin nya angin.. aku, ranger, mas bambang dan kenangan..

Sebenarnya tak ada hal spesial selain harus menapaki batuan terjal satu-satunya akses jalan menuju bukit moko karena mobil mas bambang yang tak bisa naik keatas, dan mendapat makan malam gratis yang enak meskipun hot chocolate yang kami pesan berubah menjadi es..
mas bambang adalah teman ranger merah yang sengaja meminta kami untuk menemani liburan nya di bandung malam tadi..

Sesampainya di bukit, kami dipertunjukan oleh keagungan tuhan yang lain.. gemerlap lampu kota seakan menunjukan himpitan rasi bintang yang hampir tak memiliki kecacatan..
tanpa menunggu aba-aba aku langsung mengeluarkan kamera dari dalam tas cannon yang resleting kanan nya terdapat gantungan kunci purple zack, tokoh animasi cicak dalam serial kartun bernard bear yang warnanya seperti mewakili status kami..
eos 500d milik mas bambang juga tak mau ketinggalan membingkai indahnya salah satu sudut kota dari ketinggian gunung dengan suhu lima belas derajat celcius itu..brrrrr


Yang menarik adalah ketika aku mendengar suara mas bambang.. suaranya tak asing, suaranya hampir jelas mengingatkan aku seperti suara seseorang yang meneleponku hampir satu bulan yang lalu, dengan logat jawa yang santai dan berhati-hati dalam pengucapanya, ditambah dengan salah satu lagu kenangan kami yang terus menerus di putar oleh segerombol anak muda yang malam tadi juga ikut menikmati hamparan kerlip bintang dengan tatapan nanar.. ini seperti nostalgila rindu..


Pesanan makanan kami tak lama datang sesaat sebelum memutuskan untuk pulang karena semakin tak tahan dengan udara dingin yang sepertinya telah merusak jaringan pada lapisan dermis kulit, dan sistem pernafasan kami..


#Malam ini juga disponsori sms ibuk yang terus mengiringi perjalanan pulang..






Komentar